Background

Arti sebuah pengorbanan

Tak Selamanya Cinta harus Memiliki

Al..Bangun….! Bangun…! Di sebuah kamar yang berukuran megah, berwarna putih langit, Kamar ku tampak gelap karena tirai jendela yang belum dibuka. Namun, seberkas sinar pagi yang menembus tirai membuat kamar ku terlihat remang-remang

“Al! Bangun!,kan mau sekolah. Ayo, bangun!” Teriak Mama ku sambil sedikit menggedor-gedor pintu kamar ku

“Iya,Ma! aku bangun,” ucapku ku sambil beranjak dari tempat tidurku.
Pagi ini langit tampak cerah dengan hembusan angin segar masuk jendela kamarku, hari ini Kamis 17 juli 2010, seperti biasa hari ini waktunya aku sekolah. aku telah siap untuk pergi menuntut ilmu. aku segera beranjak meninggalkan kamar tidurnya, menuruni tangga, dan menuju halaman rumahku. Tak lupa, aku berpamitan kepada Mama tercintaku. Setelah itu, aku langsung menuju  mobil. Mobil Avanza berwarna putih. Aku  pun langsung melaju dengan cepat,menuju sekolah Ku.
Dikawasan Probolinggo. Berdiri sebuah bangunan sekolah elit dengan megahnya. SMK 1 Kraksan.Ya, itulah nama sekolah ku. Dan, tepatnya didalam sekolah itu ada sebuah ruangan yang berada disamping Lap. Basket. Ruangan itu adalah ruangan kelas XI Multimedia 1.Setelah memasuki ruangan itu, tampak jelas hilir-mudik dan hiruk-pikuk para temanku yang sibuk mengerjakan PR. Itulah salah satu kebiasaan yang terlihat di ruangan ini. Kebiasaan itu telah mendarah daging bagi temen ku yang malas untuk mengerjakan PR di rumah. Namun, di depan  ruangan  yang cukup bersih, terlihat dua sosok manusia yang sedang bercanda tawa. Mereka adalah Sinta dan Denis. Mereka tidak sibuk seperti anak yang lainnya. Karena mereka termasuk siswa yang cukup berprestasi.
Sinta dan Denis adalah sahabat terbaik ku, mereka berdua telah  memiliki pasangan cintanya (pacar) masing-masing berbeda halnya denganku yang saat ini masih Sigle
“Hay Sin, hay Den...!” sapa ku kepada mereka berdua
“Hay alfaro...” tutur Sinta membalas sapaanku
“Nah ini dia Sahabat kita Sang pangeran Jomlo..hehe...” tutur Denis sambil sedikit mengejek ku
“Estss..ada-ada saja kamu Den...Bukan berarti Alfaro gak laku kan..? Lagian Siapa sih yang gak mau sama dia..?hehe” Sinta menanggapi ucapan Denis
“Hmmm....Ngomong apaan sih kalian berdua..?sampai memberdebatkan aku segala...hehe” tutur ku menanggapi percakapan mereka
Cring..! Cring..! Cring..!

Bunyi bel terdengar menandakan waktunya masuk kelas, Aku bersama Sinta dan Denis segera bergegas memasuki kelas.
Saat tiba jam  istirahat akupun segera bergegas pergi ke Danau yang berada di samping sekolahku dengan di temani sebuah novel dan pena, tak banyak siswa yang menyukai tempat sunyi seperti ini,termasuk sahabatku Sinta dan Denis, berbeda halnya denganku yang merasa tenang berada di tempat ini.
“Hay al, ngapain kamu kelamaan di situ, entar kesambet setan loh.. ayo kembali ke kelas sudah hampir masuk ni..” Denis yang lewat menyapaku
“iya...iya...bawel banget sih...kayak ibu-ibu saja kamu..” ucap ku pada denis
“ah enak saja.. udahlah ayo masuk kelas..” Denis membalas ucapanku
Sabtu, 19 Juli 2010, seperti biasa saat jam istirahat aku pasti berada di Danau ini, tapi hari ini ada yang berbeda di sekolah ku, hari ini adalah hari  MOS  bagi siswa tahun ajaran baru, meskipun hal itu gak terlalu penting buatku.
Cring..! Cring..! Cring..! Cring..!

Bel pulang telah berbunyi, waktunya untuk siswa untuk segera meninggalkan sekolah, namun hari itu aku tidak langsung kerumah, aku mampir kembali ke danau di samping sekolah ku.
Tiba-tiba datang seorang wanita yang sangat cantik dan  manis, wajah yang halus putih bersih dengan pakaian seragam baru menyapaku..!
“Hay, Ngapain disni..?” wanita itu menyapaku
“gak ngapa-napain, kamu sendiri ngapain kesini” tuturku padanya
“Ea sekedar keliling saja,gak nyangka ada tempat seindah ini... Oea, Kenalin namaku Alya murid baru jurusan akutansi di sini” ucapnya padaku
“aku Alfaro,anak kelas XI Multimedia” jawabku padanya
Saat itu aku berbincang bincang dengan Alya, hingga tak terasa waktu telah sore,dan  tiba-tiba datang mobil Sedan berwarna biru yang ternyata mobil itu adalah  mobil jemputan alya.
“aku udah di jemput tuh, aku pulang dulu ea kak..” ucapnya padaku
“Ea sudah hati-hati di jalan” jawabku padanya
Akupun juga menyusul alya untuk pulang kerumah karna waktu juga semakin sore, ukupun menuju ke mobil Avanza ku,dengan berhati-hati aku menuju rumah.
Esok harinya ada yang berbeda di danau ini, biasa aku yang sendiri duduk di pinggir danau ini kini sebelum aku  tiba ke danau ada sesesok wanita yang duduk di samping tempat duduk ku, yang ternyata itu adalah alya yang kemaren bertemu.
“Hay, menunggu aku ya..? hehe” aku menyapanya dengan sedikit bercanda
“Eh PD amat...”ehmm...ehmmm... ak..aku Cuma pengen ngeliat ikan kok disini” jawaban alya padaku dengan ekspresi gugup
“ye ketahuan ni... mana ada ikan di danau ini, selama 2 tahun aku gak pernah melihat ada ikan di sini” ucapku menanggapi pernyataan Alya
“aku kan gak tau, di danau ini ada ikannya apa ga..?” tutur alya sambil tersenyum malu
“Hmmm...alaya..alya....” suarahatiku sambil tersenyum pada alya
Sejak saat itu hari hariku mulai berbeda, setiap hari waktu aku ke danau ini pasti ada alya yang menemaniku, hingga aku pun gak merasa sendiri lagi di tempat ini.......
3 bulan berlalu, Aku mengalami saat-saat yang indah kebersamaan kita berdua, aku sering bertukar pendapat dengan alya, tak jarang kami juga sering bercanda gurau,
Hingga seatu ketika, Aku pun tersentak. Tubuhnya kaku. Aku diam membisu.Sulit bernafas. Aku seperti seorang yang kelihangan salah satu yang berharga dari hidupnya. Aku tak tau, bahwa Alya menyukai ku  sejak aku bersahabat. Hal inilah yang selama ini menjadi suatu rahasia besar baginya.Aku  pun menangis dalam hatiku.saat aku tak sengaja membaca tulisan yang sering dia tulis (buku diary) yang tegeletak di sampingku  ketika Alya pergi membeli minuman ke kantin.
Di balik sebuah kebahagiaan
Ada hati yang teluka
Dan itu hatiku
Terasa semua hampa karnamu

Keinginan hati kecilku
Kau tatap mataku, dan kau bekata “Aku Menyayangimu”
Tapi, kau tak pernah merasa

Kau tak pernah berfikir..
Aku ada disini hanya untukmu
Aku datang hanya untuk menemanimu

Sangat ingin ku katakan ini padamu
Namun aku aku hanya butiran pasir di tengah gurun... yang tak berdaya...

Ini untukmu...
Kak Alfaro.......

Aku tak mampu berbuat apa-apa, dan hati kecilku hanya bisa berkata sebenarnya aku mersakan hal yang sama seperti Alya, namun ada hal besar yang membuatku tidak bisa mengatakannya.
Alya datang dengan membawa 2 botol minuman, seketika langsung aku tutup buku diarynya.
“nie kak.! Minumanya” Alya memberikan botol minuman padaku
“makasih...! pulang yukkk...” aku mengajak alya pulang
“Ahhh..masak udah mau pulang...? aku masih gak mau pulang ni...”  Alya menolak ajakan ku
“Tapi kakak, Udah di SMS ni sama mama suruh cepat pulang... Gimana kalau kau ikut aku kerumah..? sekali-kali ketemu sama mama” ucapku pada alya
“gimana ea..? ea udah deh... entar aku SMS sama orang tua aku kalau aku pulang di antar temen”  ujar alya
Aku pun menuju kerumah ditemani Alya, ketika tiba di rumah aku kedalam kamar untuk menaruh tas, meninggalkan Alya dan mama yang sedang berbincang-bincang di ruang tamu, saat aku hendak kembali ke ruang tamu, tak sengaja aku mendengar pembicaraan Alya dan mama yang membuatku kaget karna mama menceritakan rahasia besar hidupku.
“Kamu pacarnya alfaro ea..?” tanya mamaku pada alya
“Bukan kok tante, aku Cuma temennya.. meski aku sedikit ada rasa sama dia, tapi kak alfaronya kayaknya gak suka sama aku tan” jawab Alya pada mama
“Ocwwh.. padahal Alfaronya sering cerita tentang kamu tuh, Ea mugkin karna hal itu dia tidak mau pacaran sama kamu” Ucap mama pada alya
“Hal itu apa tante..?” Alya menanyakan pada mama karna dia belum mengerti yang di maksud mama
“Emangnya Alfaro, gak pernah cerita sama kamu,,,? Ujar mamaku
“Cerita apa tante...? Alya semakin penasaran
“Sebenernya alfaro mempunyai penyakit kelainan pada organ jantungnya, Kata dokter jika tidak ada donor hati untuknya, hidupnya gak bakalan lama lagi, meski Alfaro gak mau temen”nya tau hal ini” mama ku menceritakan dengan perasaan sedih dan dengan mata berkaca kaca
“Serius....tan..te..?.....” Alya tersentak kaget
Aku melihat dari balik pintu, Alya menetesakan air mata dan seakan tak percaya dengan apa yang di ceritakan oleh mamaku, aku pun keluar dari balik pintu dan seakan-akan tidak mendengar apa yang mereka bicarakan, alya seketika menghapus air matanya dan meminta aku untuk mengantarnya pulang.
Di mobil dalam perjalanan kerumah Alya, aku melihat Alya hanya terdiam, seakan ada kesedihan yang mendalam dalam hatinya.
Waktu terus berjalan,kini alya telah tau rahasia yang selama ini aku sembunyikan dari dirinya,namun hal itu tak merubah persaannya padaku,bahkan Alya semakin perhatian sama aku.
Suatu hari aku belihat dia lagi serius membaca
“Hay serius amat nie bacanya...Baca paAn sih..?” Sapaku pada Alya
“Eh kak Al..nie Kak ge baca Ceritanya pengorbanan seeokor burung ma bunga mawar putih...”  Ucapnya
“Kayak pa tuh Ceritanya..?” Tanyaku penasaran
“Jadi, Ceritanya tuh Seekor burung jatuh cinta pada bunga mawar, dan mawar akan menerima cinta itu,jika si burung bisa membuat warna bunga mawar putih menjadi merah, Akhirnya si burung memotong sayapnya dan menetesakn darahnya diatas bunga mawar, sehingga bunga mawar menjadi merah, tapi nyawa burung nya gak dapet di tolong kak, burungnya mati. Dan kini uma tersisa penyesalan Si bunga mawar.” Alya menceritan padaku
“So sweet... banget donkkk...hehe”  ujar ku
“pastinya donk kak..” ujar Alya
“Oea besok Lusa Aku tunggu di danau ea. Kebetulan aku kan ulang tahun.” Ucapku pada Alya
“Ocey..kak....” alya menjawab seketika
Selasa,20 November 2010, Aku menunggu Alya di danau, Sudah 1 jam aku menunggu, namun dia tak kunjung datang, ada apakah gerangan ? hatiku menjadi tak enak, aku khawatir dengan nya, dengan orang yang sebenarnya sangat ku cintai.
Saat aku hendak beranjak pergi, handphone ku berdering dan ku lihat “ Alya “ calling. Langsung dengan secepat kilat aku mengankat telepon itu.
“ Maav Ni Alfaro kan?”  Terdengar seorang wanita berbicara namun bukan suara alya
“Ea benar.. Ini Alya bukan..? Aku bertanya heran
“Ni mamanya alya yang bicara, tante Cuma mau ngasih kabar kalau Alya tadi Kecelakaan, dan sekarang dia masih kritis di rumah sakit Waluyo Jati” Ucap mama Alya dengan suara khawatir
Aku tersentak kaget mendengar kabar tersebuat, dan seketika aku mematikan telphone, ku laju dengan kencang Mobilku menuju Rumah sakit
Sampainya dirumah sakit aku melihat ayah dan mama Alya berada di samping Alya yang tebaring lemas tak berdaya karna pendarahan di otaknya.
“Alya kamu gak apa” kan.? Tanyaku khawatir sambil memegang tangannya
“Aku gak apa” kak, Oe..a.. Met Ultah Ea kak.. Maaf akku gakk biSaa buat selalu nemani kakaK...” Ucap alya yang lemas tak berdaya
“Alyya....” aku tak mampu berkata kata
“Oea... kak... aku.... sangat... lelah.. Aku mau tidur dulu ea.. I love U ma, pa dan I love U kak...” Alya memejamkan mata sambil tersenyum kepada kami bertiga sambil dengan nada pelan Alya mengucapkan kalimat syahadat
4 bulan telah berlalu, kini aku masih diberi kesempatan untuk bernafas oleh Tuhan, bayangan wajah alya yang tersenyum manis selalu hadir dalam benakku, saat ku baca pesan terakhir yang di tulis alya untukku
Dalam hidup, akan ada pertemuan dan perpisahan
Mungkin takdir kita berbeda,Aku pun tak menyesali itu kak,
Meski raga ini tak mampu selalu bersama, aku bahagia karna setidaknya jantungku mejadi bagian dari tubuh kakak, hingga aku bisa melihat senyum manis kakak,

Semoga Tuhan mempertemukan kita kembali kelak di kehidupan yang lain
Disni aku akan selalu merindukanmu kak.
Love Story-----Live forever

Leave a Reply